Writer by: Gerry Way
Kita sedang berada pada orientasi
bisnis profit yang beroperasi dengan tanggungjawab moral dan komitmen perlindungan dan pengelolaan
lingkungan yang termuat di dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), sebagai instrument telah kelayakan dalam
pengambilan keputusan, guna terlaksananya kegiatan pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam
melalui aspek legal ijin lingkungan, untuk memenuhi kebutuhan market dan
memberikan pundi-pundi keuangan atau devisa dari sektor migas guna stabilitas ekonomi negara. Ada kajian dan
juga komitmen sebagai salah satu instrument approach di dalam dokumen tersebut, untuk mengadopsi sebuah konsep sistem
standar internasional selama masa operasi, yang dikenal dengan
nama Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 sebagai instrument
pengendalian kegiatan, agar tetap memperhatikan activity, aspect,
impact dan operational control yang berpedoman pada ketersediaan kebijakan, regulasi, sistem manajemen lingkungan, teknologi dan soft skill.
Perlu diketahui bawah untuk running sebuah sistem
standar internasional tersertifikasi di dalam sebuah organisasi
tidaklah mudah karena budaya organisasi berbeda-beda, sehingga melalui sumber
daya manusia kompeten dan expert yang dimiliki organisasi
agar dapat menganalisis dan formulasikan pola yang objective, effective, dan efficient didalam prosesnya, sehingga dapat memberikan hasil yang signifikan bagi kelangsungan bisnis proses organisasi. Setelah pola ditemukan ada tahapan dimana tools administrasi
yang mengunci secara legal disiapkan melalui instrument manual manajemen sistem
lingkungan (EMS Manual), procedure, works
instruction, checklist, form dan instrument pengendalian
lainnya sebagai guidance didalam implementasi SML.
Sehingga dari sisi administrasi sudah tersedia tinggal dibutuhkan sumber
daya manusia yang adalah aset, untuk menjalankan sistem dengan sistematis sesuai dengan klausal yang ada
di dalam siklus sistem itu sendiri.
People competency menjadi
bagian penting sebagai subject dalam menggerakan konsep sebuah sistem
sangat dibutuhkan, agar pencapain yang menjadi ekspektasi organisasi dapat
dilihat potret komitmen pengelolaan lingkungan itu sendiri, melalui audit
sistem manajemen lingkungan yang diterapkan organisasi. Sehingga
organisasi (management representative) sangat membutuhkan perpanjangan
tangan di dalam organisasi sebagai vocal point dari masing-masing department dan fungsi, agar memastikan implementasi sistem manajemen
lingkungan berjalan dan terpelihara secara berkesinambungan. Penunjukkan people sebagai
representatif vocal point dari masing-masing area dilakukan sesuai kebutuhan melalui memorandum
penunjukkan people atau yang dikenal dengan istilah champion untuk
diberikan training kompetensi terkait roles dan responsibility champion, dalam
membantu organisasi untuk menjalankan sebuah sistem standar internasional yang diterapkan organisasi.
Saat ini kita sudah berjalan hampir satu dekade lebih dalam implementasi
sistem manajemen lingkungan di Tangguh dengan terus berjalan pada upaya continues improvement melalui
siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA) di
dalam sistem itu sendiri. Perlu diingat bahwa waktu sepuluh tahun (decade) dalam
implementasi SML di Tangguh bukan waktu yang singkat, sehingga ada challenge untuk
kita tetap menjalankan aktivitas rutinitas siklus sistem dan bergerak lebih
maju untuk membuat objective target program yang Specific, Measurable, Achievement, Realistic, Time Frame (SMART), sehingga
ini menjadi bentuk tanggungjawab moral organisasi dan pemenuhan komitmen kepada pemerintah dan pihak terkait lainnya
dalam mewujudkan green industry, guna kepentingan sustain bisnis profit, pride, trust dari public kepada organisasi.
Akhir kata sebagai close statement,
jika prinsip utamanya adalah idea yang diturunkan dalam konsep atau instrumen standar internasional sistem manajemen lingkungan yang di implementasikan
organisasi, maka practice-nya kita di challenge malakukan sesuatu yang lebih dari
sekedar rutinitas siklus sistem itu sendiri, melalui gagasan-gagasan situasional
yang termuat di dalam objective target program yang SMART. Dan jika anda
dipercayakan organisasi sebagai champion, maka pastikan anda berpikir secara
progressive untuk melihat opportunity dari pengalaman yang anda dapatkan
sebagai champion.
Best Regards Environmentalist, Gr - Way
Writer by: Gerry Way
|
People competency menjadi bagian penting sebagai subject dalam menggerakan konsep sebuah sistem sangat dibutuhkan, agar pencapain yang menjadi ekspektasi organisasi dapat dilihat potret komitmen pengelolaan lingkungan itu sendiri, melalui audit sistem manajemen lingkungan yang diterapkan organisasi. Sehingga organisasi (management representative) sangat membutuhkan perpanjangan tangan di dalam organisasi sebagai vocal point dari masing-masing department dan fungsi, agar memastikan implementasi sistem manajemen lingkungan berjalan dan terpelihara secara berkesinambungan. Penunjukkan people sebagai representatif vocal point dari masing-masing area dilakukan sesuai kebutuhan melalui memorandum penunjukkan people atau yang dikenal dengan istilah champion untuk diberikan training kompetensi terkait roles dan responsibility champion, dalam membantu organisasi untuk menjalankan sebuah sistem standar internasional yang diterapkan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar