Written by: Eddy Way |
Kemunduran ini bukan karena pelibatan saja, namun
kemunduran ini juga diperankan utama oleh berbagai pelaku.!!! Dari hasil dapat
terumuskan bahwa, kemunduran ini bagai gayung bersambut.!!!Tidak terlalu sulit
menghentikan kemunduran, namun kesulitan terbesar ketika kemunduran tidak
terketahui bersama. Tersebutkan sebagai sesuatu yang mudah, karena butuh
hubungan tersebut tercipta kembali dalam upaya melakukan perubahan.!!! Memulai
dari gerakan penyadaran yang terpotret dari keadaan-keadaan yang terbelah,
lantas terusulkan sebagai pesan bersama, bahwa perubahan itu wajib diikrarkan,
"kemunduran harus digantikan dengan kemajuan".
Pemeo.!!! Keadaan ini dalam keadaan kemajuan, maka
keberadaan didorong beradaptasi untuk maju, bukan sebaliknya, keadaan kemajuan
namun kemunduran dalam adab. Kerawanan terbesar kemajuan mengalami lompatan
tanpa transisi yang kuat pada pengetahuan.!!! Lepas pengetahuan, mendorong
kehendak untuk bebas menjadi apa saja.!!! Semakin menjadi kerawanan ketika semua
terdorong oleh kehendak bebas untuk membebaskan keberadaan.!!! Namun perlu
teringat, kebebasan itu hanya bisa ditertibkan oleh setiap yang menyadari bahwa
kebebasan terbatasi pada keberadaan sendiri. Saya, anda, mereka atau lainnya
adalah kumpulan yang melebur menjadi ikatan berbagai kepentingan. Saya, anda,
mereka dan lainnya memiliki otorisasi tunggal memutuskan tentang bebas. Menjadi ada dalam perubahan, maka terbutuhkan
kebangkitan bersama untuk tertuntun oleh pengetahuan membatasi kebebasan
berkehendak.!!! Kebebasan berkehendak harus dipastikan ada dalam tuntunan agar
kerawanan kemunduran sebagai kekwatiran dan menjurus kepada menakutkan dapat
tergantikan dengan kemajuan dan turut memastikan kemajuan memberi efek balik yang
terus terhubung pada kepentingan saling membangun.
Tergerak dari berbagai empirisme, maka sedang berupaya
memperkenalkan kutipan-kutipan singkat yang seyogianya memberitahukan tentang
kerinduan tuntunan yang perlu diakomadasi, bukan kerinduan yang turut menambah
daftar panjang kesenggaraan secara phisikologi tetapi juga ada semacam dakwaan
sosial. Terhubung kepada dua aspek yang tersebutkan, maka kutipan-kutipan
sebagai kecerahan dibuat dan terumuskan kedalam sebutan ringkasnya Resep-Resep
Pikiran Sehat.!!! Pikiran menjadi pusat yang menyimpan berbagai realitas bahkan
pada pikiran timbul berbagai keadaan berkecamuk, sehingga perlu ditertibkan
dengan pergi kembali pada pikiran yang mesti dan terus disehatkan. Kebalikan
dari sehat adalah sakit, dan kemungkinan masih kebanyakan didapati
pikiran-pikiran yang masih sakit.
Seperti obat untuk memulihkan keadaan sakit, demikian
pikiran sakit membutuhkan obat kecerahan agar pikiran boleh kembali lagi
menjadi sehat. Hanya dengan pikiran sehat, daya tampung pada pikir bisa
dijadikan alasan untuk mengusahakan terisi dengan yang tersebutkan sebagai
resep-resep pikiran sehat. Mencoba membantu dengan melihat sisi lain yang belum
menjadi mayoritas kepemilikan, maka jalan-jalan membentuk pikiran dimainkan
dengan mengkolaborasi pada pemahaman-pemahaman mendasar yang mungkin saja ada,
pernah ada atau sama sekali belum ada, boleh diterima sebagai tambahan yang
terbarukan. Mengajukan resep-resep pikiran sehat sedapat mungkin dapat teringat
terus dan kalau kemudian ada keadaan yang terindikasi sakit, mungkin dengan
membaca, mengingat kembali, maka semua yang terkait dengan sehat dapat menjadi
kepemilikan terutama dan bersama. Dari penggenalan memahami, maka resep-resep
pikiran sehat dapat terjelaskan pada akumulasi kutipan-kutipan yang tertulis
dan diharapkan ada kepentingan kecerahan yang didapatkan oleh semua penikmat
membaca.!!!
Lebih jauh akan didalami tentang pemahaman yang benar,
maka perlu dikenalkan terlebih dulu tentang pemenggalan dalam keutuhan
kepemilikan yang ada pada setiap individu. Pemenggalan tersebut dimaksudkan
bahwa, ada tiga pembentuk kepribadian yang terkait dan perlu dalam pengelolaan,
yakni pikiran, kehendak bebas dan nafsu.!!! Masing-masing akan menjadi
pendalaman yang perlu tercermati sehingga dapat menjadi tambahan terhadap
pembentukan informasi terbarukan dan tertinggal sebagai sumber pengetahuan.!!!
Pikiran Harus Menuntun Kehendak Dan Nafsu.!!!!
Acapkali pikiran tidak menjadi kekuatan atau modal
terutama terhadap pemakaian sebagai penggunaan mendasar. Kelemahan menggunakan
pikiran, semakin memperkuat bangkitnya kehendak bebas dan nafsu penuh
kebiadaban. Terlihatkan ada banyak pengguna kekuatan pikir, namun kekuatan
pikir tidak mampu menuntun kehendak bebas dan nafsu, dan akhirnya kekuatan
pikir dicedarai oleh pertunjukkan atau semacam pemeran kehendak bebas dan nafsu
penuh kebiadaban. Solusi yang dapat ditawarkan, bahwa perlu menjadikan pikiran
harus menuntun kehendak dan nafsu.!!!
Ketika Dijumpai Banyak Kekerasan Atau Konflik, Pahamilah
Pelakunya Sedang Tidak Dituntun Oleh Pikiran.!!!!
Sering kali ada korban terhadap sebutan kekerasan atau
konflik. Tentu saja kalau ada korban, sudah pasti padanannya adalah pelaku.
Kekerasaan atau konflik dapat tersebutkan dengan berbagai bentuk, namun yang
menjadi terpenting adalah tentang pelaku. Kebanyakan korban kekerasaan atau
konflik dikontribusi oleh pelaku. Menjadi bertanya, mengapa ada pelaku kekerasan
atau konflik.??? Keterangan terhadap korban akan diantar kepada keadaan
perbuatan pelaku sedang tidak dituntun oleh pikiran. Dapat terbayangkan, jika
pikiran dijadikan sebagai penuntun terhadap tindakan, maka akan ada kemampuan
pada tindakan yang dikendalikan. Menjadi terketahui bahwa ketika dijumpai
banyak kekerasan atau konflik, pahamilah pelakunya sedang tidak dituntun oleh
pikiran.!!!
Pertahanan Terbesar Dan Terhebat Diabad Ini Adalah
Memastikan Pikiran Dapat Menuntun Kehendak Bebas Dan Nafsu Penuh Kebiadaban.!!!!
Perkembangan yang begitu pesat membutuhkan adaptasi.
Kemampuan terbaik dalam beradaptasi adalah harus memiliki pikiran dan sejumlah
isi pikiran yang terbarukan. Gesekan-gesekan bisa memposisikan setiap
keberadaan mengalami semacam alienasi dari pergaulan. Kemampuan untuk
mempertahankan keberadaan dalam berbagai kemajuan dengan menjadikan pikiran
sebagai kekuatan utama sehingga mampu menghasilkan pertahanan terbesar dan
terhebat diabad ini. Menjadi terpahami bahwa, pertahanan terbesar dan terhebat
diabad ini adalah memastikan pikiran dapat menuntun kehendak bebas dan nafsu
kebiadaban.!!!
Mengapa Setiap Peran Kepemimpinan Dan Tatakelola Selalu
Menuai Pertentangan, Karena Kecenderungan Yang Dilakukan Mengabaikan Bekerjanya
Pikiran Dan Memuaskan Konspirasi Kehendak Bebas Dan Nafsu Penuh Kebiadaban.!!!!
Boleh dapat diberitahukan, bahwa pada setiap organisasi
selalu mengandung dua hal mendasar yakni, tentang kepemimpinan dan tata kelola.
Ujian tampilan dalam menjadi bagian dari organisasi tertuju pada hal-hal
kepemimpinan dan tata kelola, atau leadership dan managerial. Sebutlah
sebagai kutipan singkat bahwa, pada organisasi, ada kepemimpinan yang baik -
tata kelola tidak baik, ada tata kelola yang baik - kepemimpinan tidak baik,
ada pula dan lebih menyedihkan bahwa kepemimpinan dan tata kelola tidak baik.
Terbutuhkan menjadi prima pada organisasi adalah kepemimpinan dan tata kelola
yang baik.!!!
Dalam semua peran yang dilegitimasi, ada saja protes.
Terkadang respon terhadap protes disebabkan oleh karena kemampuan kepemimpinan
dan tata kelola menjadi bagian yang dibiarkan untuk tidak original. Peran
seolah menampilkan yang berbeda atau peran cenderung didekatkan kepada
artificial (buatan) atau boleh tersebutkan sebagai peran kesepakatan diluar
bekerjanya pikiran. Perlu penghentian terhadap pertentangan pada organisasi,
maka jalan yang mesti ditempuh adalah mengindahkan bekerjanya pikiran agar
mampu menertibkan kepentingan lain yang dibonceng untuk memuluskan perwujudan
konspirasi kehendak bebas dan nafsu penuh kebiadaban. Ringkasan tersebut kemudian diantara dalam pertanyaan untuk
memahami, bahwa mengapa setiap peran kepemimpinan dan tatakelola selau menuai
pertentangan, karena kecenderungan yang dilakukan mengabaikan bekerjanya
pikiran dan lebih memuaskan konspirasi kehendak bebas dan nafsu penuh
kebiadaban.!!!
Mengapa Selingkuh, Karena Nafsu Tidak Mampu Dikendalikan
Oleh Pikiran. Jadi Kalau Orang Berselingkuh Sejatinya Sedang Merendahkan
Bekerjanya Pikiran Dan Memuaskan Nafsu.!!!
Tidak sedikit nafsu untuk mendua berakhir dengan berbagai
persoalan, sebut saja perceraian, perkelahian, penganiayaan sampai menjadi
perlakuan sangat sadis adalah tindakan pembunuhan. Deretan persoalan tersebut
mestinya tidak menjadi menarik untuk disaksikan.!!! Namun kembali lagi, nafsu
mendua semacam memiliki daya magis tertentu yang mampu membelah keutuhan
komitmen menjadi perpecahan tanpa ada lagi ikatan komitmen.!!! Nafsu mendua
atau lebih mudah tersebutkan sebagai selingkuh adalah cerita tanpa
habis-habisnya. Selingkuh itu memperlihatkan tersembunyi atau terbuka sebagai
perbuatan yang tidak setia. Entahlah tidak setia terhadap seorang pria kepada
wanita, wanita kepada pria, seorang teman kepada teman, seorang bapak kepada
anak, anak kepada bapak, atau mungkin saudara kepada saudara. Pelibatan pihak,
sejatinya berbagai pihak tersebut bukan terarahkan kepada perbuatan tidak
setia, namun kalau ditelusuri lebih mendalam masing-masing yang melakukan
perbuatan tidak setia berkecenderungan sedang labil atau rapuh.
Menjadi tanya, mengapa selingkuh??? Akan terarahkan pada
kepastian jawabnya, bahwa karena nafsu tidak mampu dikendalikan oleh pikiran.
Kebanyakan berselingkuh sejatinya sedang merendahkan bekerjanya pikiran dan
cenderung untuk memuaskan atau memenuhi keinginan terhadap pelampiasan ikatan
nafsu penuh kebiadaban. Tersebutkan sebagai nafsu penuh kebiadaban, bahwa
tentang selingkuh adalah pelibatan dari berbagai pihak yang tersandera dalam
buntu atau bodohya pengetahuan kebenaran yang mesti tertinggal pada pikiran dan
menjadikan pikiran sebagai penuntun utama terhadap nafsu agar nafsu boleh
dikendalikan dan lebih lagi terarahkan. untuk menjadikan lebih memahami, maka
diantar dalam pertanyaan, mengapa selingkuh, karena nafsu tidak mampu
dikendalikan oleh pikarna. Jadi kalau orang berselingkuh sejatinya sedang
merendahkan bekerjanya pikiran dan lebih memuaskan nafsu.!!!
Mengapa Ada Percekcokan Rumah Tangga, Karena
Masing-Masing Berdiri Dalam Upaya Mempertahakan Kehendak Bebas Dan Tidak
Dituntun Dalam Kesepakatan Bersama Dengan Pikiran.!!!
Rumah tangga, ada didalamnya suami istri dan
anak-anak.!!! Bersepakat menjadi rumah tangga merupakan gabungan dari
partisipasi kesepakatan dan terbentuklah kesepakatan menjadi rumah tangga. Kata
sepakat diawali dari sebuah pengakuan yang didengar terbaik dan sangat
meneduhkan pikir serta hati. Tidak sedikit pendengaran menjadi dirusakkan oleh
kata sepakat yang berubah menjadi tidak sepakat. Semacam kutipan “sepakat untuk
sepakat, bukan sepakat untuk tidak sepakat”. Lantas menjadi pertanyaan, buntut
dari ketidaksepakatan adalah percekcokan, mengapa mesti ada percekcokan, sampai
terhitung tidak sedikit rumah tangga terkemukakan dalam daftar pengaduan
sebagai kekerasan dalam rumah tangga.!!!
Tentu saja akan terdorong untuk dilakukan pendampingan
dan pembimbingan agar rumah tangga boleh diarahkan kepada keharmonisan dan
kerukunan menjalaninya. Pesan tertinggal sebagai upaya pemulihan adalah
percekcokan yang melibatkan pihak-pihak, mesti diantar kembali kepada kata
sepakat. Bahwa percekcokan rumah tangga mesti tidak dijalini, tersadarkan
bersama bahwa ada upaya perendahan kesepakatan karena masing-masing pihak yang
terlibat sedang berdiri dalam upaya mempertahankan kehendak bebas masing-masing
untuk membatalkan indahnya kesepakatan yang menjadi dasar dibentuknya rumah
tangga. Menjadi penggingat dalam bertanya, mengapa ada percekcokan rumah
tangga, karena masing-masing berdiri dalam upaya mempertahankan kehendak bebas
dan tidak dituntun dalam kesepakatan bersama dengan pikiran.!!!
Mengapa Ada Kebodohan, Karena Kepintaran Harus
Diperjuangkan.!!!!
Mengajukan pernyataan dalam pertanyaan, sesungguhnya
dalam rangka memberi hentakan sadar, bahwa kebodohan sangat dekat dengan
keberadaan, dan kepintaran agak jauh sehingga butuh kemampuan untuk
memperjuangkannya. Terkadang berulang dipamerkan tentang kebodohan, mungkin
boleh terurai tentang kebodohan yakni, kebodohan pada pikiran, kebodohan pada
sikap, kebodohan pada tindakan.!!! Kebodohan-kebodohan jika dibiarkan akan
menjadi upaya pelemahan atau semacam getaran yang tertangkap sebagai keadaan
kepasrahan untuk menerimanya. Menjadi pasrah sama dengan semakin menjauhkan
mendekatnya kepintaran. Perjuangkan.!!! Merupakan ajakan penyadaran, bahwa
kebodohan itu harus ada, sehingga butuh kepintaran yang harus terus
diperjuangkan agar identifikasi jenis kebodohan dapat digantikan dengan
kepintaran pada pikiran, kepintaran pada sikap, kepintaran pada tindakan.
Menjadi terjelaskan, bahwa mengapa ada kebodohan, karena kepintaran harus
diperjuangkan.!!!
Diaspora Yang Dijalani
Merupakan Ujian Ketangguhan Terhadap Pertahanan Diri.!!!
Mencoba diarahkan dalam tafsir
yang sama tentang diaspora, menunjukkan bahwa keadaan sedang menjelajahi atau
keadaan tersebar. Terarahkan pada panggilan kepentingan diaspora, maka menjadi
terpenting adalah tentang tuntunan. Mungkin akan menjadi tanya mengapa
tuntunan??? Seperti sedang rantau, maka petuah yang tertinggal pada pikiran
mesti dijadikan alasan kuat untuk tetap ada dalam keadaan merantau. Boleh ada
jalinan atau pertalian berbeda, namun keutuhan untuk menjadikan kepribadian
tetap serupa dengan petuah yang terkemukakan dimuka sebelum merantau.
Kecenderungan mengalami perubahan dan sama dengan keadaan terbarukan karena
dengan cepat meninggalkan petuah sebagai tuntunan. Demikian kehidupan diaspora,
maka menjadi tersadarkan bahwa diaspora yang dijalani merupakan ujian
ketangguhan terhadap pertahanan diri.!!!
Orang Dengan Ciri Dan Perilaku Buruk, Suka Memakai Ciri
Dan Perilaku Yang Ada Padanya Untuk Dialamatkan Kepada Yang Lain.!!!
Tidak sedikit ujaran-ujaran perendahan atau penghinaan
dikemukakan dari satu pihak kepada pihak lain atau dari satu orang kepada lain
orang. Tentang perendahan yang diperbuat sedang menunjukkan kepada akar pikir
memahami kelas sosial berbasis status. Berdasar status semacam diberi otorisasi
paling tinggi untuk menyatakan kepada yang lain dalam deretan ungkap pembeda.
Terkoreksi.!!! Mungkin perlu diajukan sebagai upaya memahami tentang
kesetaraan. Agar menjadi elok dalam kesetaraan, maka perlu dicegah dengan
pemahaman yang lebih baik dan benar. Terhadap pengungkap perendahan, bahwa,
kecenderungan menggunakan verbatim untuk perendahan sedang menunjukkan bahwa
pelaku perendahan sarat dengan ciri dan perilaku tersebut. Ringkasnya dapat
tersebutkan, pelaku yang cenderung melakukan perendahan dapat tersebut sebagai
orang atau pelaku dengan ciri dan perilaku buruk, suka memakai ciri dan
perilaku yang ada padanya untuk dialamatkan kepada yang
lain.!!!
Setiap Masalah Dan Tantangan Merupakan Bagian Dari Ujian
Ketataan.!!!!
Tidak sedikit pada kelangsungan kehidupan dihadapkan
kepada berbagai masalah dan tantangan. Entah tersebutkan yang datang dari dalam
maupun dapat tersebabkan oleh keadaan luar. Masalah dan tantangan bukan untuk
ditakuti, pilihan terbaik terhadapnya adalah menghadapi.!!! Menjadi atensi
untuk terketahui bahwa ketika ada masalah dan tantangan tetap terarahkan kepada
pemahaman bahwa masalah dan tantangan adalah bagian dari ujian ketaatan. Dapat
diberi maksud tentang ketaatan, perlu terkoreksi, mungkin ada bagian yang
menyimpang dikehidupan sehingga dengan adanya masalah dan tantangan, boleh
terarahkan kembali kepada ujian untuk terus ada dalam pemahaman
ketaatan.!!!
Buruk Rupa Cermin Dibelah, Buruk Pengetahuan Orang Lain
Tersalahkan.!!!!
Peribahasa tersebut semacam sindiran agar setiap
berhadapan dengan keadaan apapun sangat terbutuhkan adalah kemampuan
persona.!!! Acap kali, peribahasa tersebut menjadi perjumpaan dalam berbagai
realitas ketika dihadapkan dengan berbagai keburukan, maka pilihan pengungkapan
tercepat adalah memberi dalih melibatkan persona lain sebagai upaya menutupi
buruk keberadaan sendiri. Dari pengungkapan peribahasa tersebut, boleh
dijadikan sebagai perbaikan pada masing-masing agar keadaan yang menunjukkan
potensi kelemahan tidak dengan mudah untuk menghakimi kepada yang lain. Hampir
menjadi kebiasaan yang ternyatakan, bahwa buruk rupa cermin dibelah, buruk
pengetahuan orang lain tersalahkan.!!! selain itu, dari peribahasa tersebut,
memberi ajakan untuk lebih lagi berbenah.!!!
Mengapa Ada Dosa, Karena Ujian Untuk Memurnikan Diri.!!!
Manusia dekat dengan dosa.!!! Sebagaimana terpahami bahwa
tentang dosa, merupakan pelanggaran kebenaran kepada sang pencipta. Menjadi
pertanyaan yang diajukan, mengapa ada dosa.??? Tentu untuk memberi jawab perlu
diantar dalam pemahaman yang benar, bahwa dosa harus ada karena ujian untuk
memurnikan diri agar lebih lagi menjalani kehidupan yang lebih benar.!!!
Mengapa Ada Miras, Karena Miras Itu Bagian Dari Ujian
Ketaatan.!!!!
Setiap kali terucap pelarangan terhadap miras,
sampai-sampai terupayakan untuk peredaran minum keras atau minum beralkohol
menjadi bagian yang dipertentangkan. Amuk diarahkan kepada botol dan menjadikan
botol sebagai obyek teradili. Kesannya manusia yang hidup berseteru dengan
botoh yang tidak bergerak. Bukankah, sesuatu yang statis akan mengalami dinamis
ketika ada dinamisasi.!!! Miras tidak minum dirinya sendiri, miras di minum
oleh manusia, maka miras akan mengalami fungsi dinamis ketika unsur manusia menggunakannya.
Sedang berandai, miras tidak digunakan, maka selamanya pula tidak akan
berfungsi. Realitas sedang membantah pengandaian, maka ketika ada miras,
terajak dalam pemahaman diperlukan ujian ketaatan manusia untuk dikonsumsi atau
tidak dari miras tersebut.!!!
Mengapa Ada Tinggi Hati, Karena Rendah Hati Perlu
Diperjuangkan.!!!!
Keterangan sifat tersebut selalu menjadi tampilan dan
oleh kecurugiaan terhadap berlebihan tampilan memancing adanya berbagai
keterangan sindiran. Sejatinya, sebutan sifat tersebut merupakan ajakan untuk
memperkenalkan, dimulai dari diri dan diajukan dalam bertanya, mengapa ada
tinggi hati, karena rendah hati perlu diperjuangkan.!!! Pesan ini terharapkan
dapat memberi pemahaman yang merata, sehingga terwujud kemampuan untuk selalu
mengkoreksi agar kehidupan diperlihatkan adalah upaya memberi kesataraan
bersama.!!!
Resultante Gaya Sama Dengan Nol, Ketika Gaya Diberi
Beban, Maka Akan Ada Cara Natural Untuk Mengembalikan Gaya Pada Keseimbangannya.!!!
Dibutukan keseimbangan.!!! Lawan kata dari keseimbangan
adalah ketidakseimbangan. Potensi terhadap ketidakseimbangan selalu memberi
pergerakan untuk diantar kepada keseimbangan. Lazimnya ketidakseimbangan boleh
ada karena gaya atau beban menjadi berlebih. Ketika terdapat ketidakseimbangan
karena kelebihan gaya, maka akan diantar pada pemahaman yang terjelaskan bahwa
resultante gaya sama dengan nol, ketika diberi beban, maka akan ada cara
natural untuk mengembalikan gaya pada keseimbangannya.!!!
Kritik Merupakan Tidak Terhubungnya Prinsip Kebenaran
Terhadap Fakta.!!!!
Membaca komentar atau mendengar kata kritik, balasan
responnya dapat tersimpulkan alergi kritik. Menjadi pertanyaan mengapa
tersebutkan alergi kritik??? Mencari jawab perlu diantar dalam pemahaman bahwa
ketika ada kritik, maka lintasan pada pikir seyogianya teranjurkan bahwa kritik
merupakan tidak terhubungnya prinsip kebenaran terhadap fakta.!!! Kritik
berbeda dengan fitnah, sebab fitnah sama dengan ketiada kebenaran sama sekali.
Ketika ada kritik, maka tidak perlu untuk alergi terhadap kritik. mari,
biasakan untuk meneriam kritik, karena ketika ada kritik, maka ingat selalu
tentang persepsi kritiknya.!!!
Sejumlah keterangan yang dikemukakan merupakan ajakan
terhadap mengenali keberadaan dan jika belum banyak keberadaan yang terpahami,
maka ringkasan-ringkasan dari resep-resep pikiran sehat dapat dijadikan sebagai
referensi untuk kembali diarahkan kepada kepemimpinan dan tatakelola kehidupan
agar lebih baik atau setidaknya, mengalami kebangkitan dan pergi kepada
kesadaran baru yang diterima dan ditumbuhkan.!!!
Salam.!!! Never Give Up
Tidak ada komentar:
Posting Komentar