Kamis, 25 Juni 2020

Membangun Maybrat dengan Filosofis Anu Beta Tubat dan Teofany

Doc. Pakaian Adat Maybrat
Membangun merupakan kata kerja proaktif yang harus di follow up oleh pemerintah, masyarakat adat (Indigenous People), dan stakeholders dengan satu tujuan yaitu adanya peningkatan derajat kehidupan manusia sebagai subject pembangunan yang ada didalam suatu daerah yang memiliki wilayah administrasi tetap. Jika ketidakmajuan ditemui di suatu wilayah administrasi, maka kemajuan didalam segala aspek pembangunan harus diperjuangkan oleh sumber daya manusia yang cerdas secara intelektual, sosial dan moral untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan yang objective dan berkelanjutan dari periode masa ke masa.

Daerah administratif yang boleh dikatakan masih muda pemekarannya dari kabupaten induk,  sudah tentu memberikan challenging tersendiri buat pemerintahan defenitif untuk mengisi pembangunan disegala aspek. Tantangan terbesar pembangunan saat ini bukan kondisi geografis tetapi masyarakat adat itu sendiri dengan mindset yang terpola berdasarkan tradisi nilai-nilai sosial budaya dari generasi ke generasi yang juga membentuk karakter secara individu dan komunitas.

Jika tantangan utama hari ini adalah masyarakat adat maka approach yang dilakukan juga harus dengan pendekatan berdasarkan filosofis Anu Beta Tubat dan Historis Teofany yang eksistensinya pernah ada di negeri leluhur Maybrat. Memang tidak mudah melakukannya namun bukan berarti tidak bisa dilakukan, bisa dilakukan jika pemimpin yang hadir saat ini memahami filosofis pembangunan dan berdiri diatas semua kepentingan dengan approach nilai-nilai kebersamaan anu beta tubat dan message teofany yang pernah dinubuatkan oleh hamba Tuhan Pendeta Ruben Rumbiak dalam menjalankan misi amanat Agung di bumi negeri leluhur orang Maybrat.

Sehingga sebagai pemimpin dan masyarakat adat yang merupakan wakil Allah dan umat-Nya saat ini harus menyatukan persepsi dan etnonasionalisme daerah yang bergerak membangun negeri leluhur dengan ide penuntun utama yaitu melalui kearifan local kebersamaan (Anu Beta Tubat) dan wahyu Tuhan (Teofany). Ide utama ini sebagai instrument agar manusia Maybrat tetap dalam koridor-Nya, namun idea ini interpretasinya antara konsep dan praksis diselewengkan iblis didalam pemikiran modern saat ini dengan tujuan agar manusia terus dibuat bodoh dan tidak memiliki pengetahuan sorga yang ber-impact terhadap degradasi moral.

Akhir Kata “ Berkat bisa menjadi kutuk” sebagai subject moral khususnya masyarakat Maybrat untuk terus berpegang pada ide penuntun utama dari Tuhan melalui kearifan lokal dalam membangun dan koridor teofany yang memiliki syarat yaitu tetap memelihara persatuan, kerendahan hati dan takut akan Allah dengan menghormati-Nya didalam seluruh eksistensi kita di dunia yang fana ini.

Best Regards, Bonot Sau - Nema Anu Beta Tubat Maybrat - Author by. Gerry Way

Jumat, 19 Juni 2020

Keunikan Objek Kota Jayapura Yang Harus di Kembangkan Dengan Aspek Ekowisata

Doc. Base G Beach Jayapura City
Jika keindahan adalah milik Tuhan yang terlihat disekitar kita melalui object karya-Nya, maka  sebagai subject  moral  pastikan manusia mempertahankan keseimbangan dan keindahan alam dengan sistem manajemen lingkungan yang  tersedia dan berkelanjutan melalui Environmental Policy yang di action oleh setiap individu dan organisasi dengan aware terhadap ketaatan peraturan, perlindungan lingkungan, perbaikan berkelanjutan dan mewujudkan kota smart ramah lingkungan. Kebijakan dikeluarkan dari ide berdasarkan actual condition agar ekspektasi keseimbangan sebagai ide penuntun utama tetap terpelihara dan berkelanjutan di dalam konsep dan praksis.

Berangkat dari kata keindahan dan keseimbangan terpancar di alam sejauh mata memandang ada karya mengagumkan yang dinikmati oleh panca indra ini. Sejenak terpikirkan di dalam pikiran yang penuh tanya dalam proses belajar memahami keadaan sekitar dan mencoba memberikan sumbangsi pemikiran sebagai tanggungjawab moril karena ada hubungan emosional yang terlahir dan bertumbuh di kota ini. Kota Jayapura yang mengagumkan secara geografis memiliki contour yang unik dimana terdapat ketinggian gunung, bukit, garis pantai, teluk indah di dalam kota dan memiliki subject moral demografis yang heterogen.…Wow, this is amazing.

Melalui keunikan yang dimiliki sudah seharus menjadi tanggungjawab pemerintah, masyarakyat pemilik hak hulayat dan stakeholder untuk bersinergi dan kerjasama secara terintegrasi didalam menuangkan ide konsep ekosiwisata swakelola melalui pendampingan dan bimbingan teknis terhadap local community sebagai bentuk kemandirian mengelola potensi local berbasis konsep ekowisata atau ekoturisme yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan social budaya ekonomi masyarakat local serta aspek pembelajaran dan pendidikan. 

Sehingga dengan meningkatnya arus urbanisasi dan migran yang semakin massif di kota Jayapura dan segala rutinitas aktivitasnya membuat manusia membutuhkan tamasya (picnic) untuk menghilangkan penat sebagai kebutuhan psikologis manusia, dan ini merupakan opportunity yang harus dimanfaatkan, misalnya dengan memanfaat pantai-pantai yang ada didalam kota sebagai destination utama warga kota yang dimana dikembangkan beberapa pantai dengan konsep ekowisata sehingga pada saat pengunjung datang mereka juga mendapatkan edukasi dari local guide yang kompenten misalnya terkait dengan waste management atau pengunjung juga diingatkan agar sampah yang ditimbulkan harus dikelola dengan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce) dan bahaya yang ditimbulkan dari aspek lingkungan yang tidak dikendalikan (control) dengan baik.

Sebagai warga kota secara administrasi sudah seharusnya timbul rasa aware terhadap kota yang memberikan kehidupan kepada kita, dengan mendukung program pemerintah membangun kota yang memberikan kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan tanpa mengurangi dan menghormati social budaya local, sehingga dengan demografi yang heterogen merupakan keunikan tersediri menjadi kekuatan untuk membangun kota layak huni bagi semua kalangan.

Akhir kata “jika potensi sumbedaya alam tersedia maka kita membutuhkan sumber daya manusia kompoten yang memiliki konsep natural jangka pendek, menengah dan panjang untuk merencanakan dan mengeksekusi pembangunan berwawasan lingkungan di kota ini, menjadi smart city yang ramah lingkungan”. Jika ide utama sudah ada pastikan konsep dan praksis tidak terlepas dari ide penuntun.

Best Regards - Environmental Friendly, Created By Gr-Way



Rabu, 03 Juni 2020

Instrumen Pengendalian Aspek dan Dampak Lingkungan

Written By. Gerry Way
Dengan berfilsafat manusia dapat mencari, memahami dan mencintai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan yang terbatas di bumi ini. Jika keberadaan bumi secara default sudah ada sistem keseimbangan, maka aspek-aspek dari suatu kegiatan yang berpotensi memunculkan ketidakseimbangan harus  di control agar keseimbangan itu tetap terjaga dan stabil. Kita sedang berpijak pada bumi satu-satunya planet yang memberikan kehidupan, sehingga keberadaan planet ini begitu significant untuk kelangsungan kehidupan manusia dan keberadaan makhluk hidup lainnya. 

Hal yang paling fundamental sebagai cara terbaik untuk mempertahankan dan memperjuangkan keseimbangan itu tetap stabil adalah merubah perspective manusia tentang lingkungan. Alam semesta dan lingkungannya tidak dipandang sebagai object yang harus dieksploitasi guna memenuhi gaya hidup manusia (human lifestyle) semata, tetapi wajib dimanfaatkan secara bijaksana dengan hukum-hukum keseimbangan alam semesta yang harus dicari dan berjalanlah sesuai dengan kearifan dari norma-norma alam itu sendiri guna memenuhi kebutuhan primer manusia.

Berangkat dari latar belakang tersebut maka segala upaya dilakukan dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan melalui kebijakan, regulasi, sistem manajemen lingkungan dan teknologi tepat guna sebagai instrument pengendalian terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi keseimbangan alam dan lingkungannya. Permasalahan dan ekploitasi lingkungan yang berlebih tidak hanya diselesaikan dengan pendekatan technical partial tetapi harus secara holistic melalui pendekatan aspek social dan ecology.

Dengan hadirnya kelompok atau organisasi environmentalist dan kaum ekofeminisme serta lembaga resmi pemerintah bukan semata-mata menolak kehadiran pembangunan, namun lebih kepada memberikan advise dengan ilmu pengetahuan agar setiap kegiatan harus memperhatikan dan mengendalikan timbulan aspect impact direct terhadap lingkungan dengan instrument pengendalian yang effective. Melihat pentingnya lingkungan dan kelanjutan peradaban yang terus berkembang dari imajinasi dan akal manusia, maka ada begitu banyak kegiatan-kegiatan yang muncul saat ini untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup manusia harus dikendalikan sehingga bencana social dan ecology tidak terjadi secara sporadis. 

Organisasi sebagai corporate multinational yang bergerak pada bidang oil & gas dan eksploitasi tambang mineral lainnya sudah harus wajib berkomitmen secara tertulis didalam dokumen AMDAL dan dieksekusi melalui upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan dari pra-kegiatan, operasi dan pasca operasi dengan berbagai instrument pengendalian yang objective, agar dampak lingkungan bisa diminimalisasi guna eksistensi organisasi dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) secara dinamis dipertahankan. Ada begitu banyak instrument yang dugunakan untuk pengendalian kegiatan yaitu seperti menerapkan implementasi ISO 14001:2015 dan PROPER KLHK sebagai sistem yang cukup effective membantu organisasi memperhatikan environmental aspect impact dan operational control yang applicable. Jika Implementasi sistem ISO 14001 merupakan standar internasional dengan siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA)  dan Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang merupakan program unggulan dari pemerintah (KLHK), maka keduanya harus dipikirkan polanya agar disinergikan untuk saling support memenuhi kriterianya masing-masing.

Akhir kata sebagai close statement, Jika begitu banyak konsep pengendalian dampak lingkungan pastikan dimaksimalkan implementasinya sesuai pola yang tepat, agar ada keseimbangan secara socialecology dan tanpa mengurangi stabilitas ekonomi.

Best Regards - Created By. Gr-Way