Jumat, 19 Juni 2020

Keunikan Objek Kota Jayapura Yang Harus di Kembangkan Dengan Aspek Ekowisata

Doc. Base G Beach Jayapura City
Jika keindahan adalah milik Tuhan yang terlihat disekitar kita melalui object karya-Nya, maka  sebagai subject  moral  pastikan manusia mempertahankan keseimbangan dan keindahan alam dengan sistem manajemen lingkungan yang  tersedia dan berkelanjutan melalui Environmental Policy yang di action oleh setiap individu dan organisasi dengan aware terhadap ketaatan peraturan, perlindungan lingkungan, perbaikan berkelanjutan dan mewujudkan kota smart ramah lingkungan. Kebijakan dikeluarkan dari ide berdasarkan actual condition agar ekspektasi keseimbangan sebagai ide penuntun utama tetap terpelihara dan berkelanjutan di dalam konsep dan praksis.

Berangkat dari kata keindahan dan keseimbangan terpancar di alam sejauh mata memandang ada karya mengagumkan yang dinikmati oleh panca indra ini. Sejenak terpikirkan di dalam pikiran yang penuh tanya dalam proses belajar memahami keadaan sekitar dan mencoba memberikan sumbangsi pemikiran sebagai tanggungjawab moril karena ada hubungan emosional yang terlahir dan bertumbuh di kota ini. Kota Jayapura yang mengagumkan secara geografis memiliki contour yang unik dimana terdapat ketinggian gunung, bukit, garis pantai, teluk indah di dalam kota dan memiliki subject moral demografis yang heterogen.…Wow, this is amazing.

Melalui keunikan yang dimiliki sudah seharus menjadi tanggungjawab pemerintah, masyarakyat pemilik hak hulayat dan stakeholder untuk bersinergi dan kerjasama secara terintegrasi didalam menuangkan ide konsep ekosiwisata swakelola melalui pendampingan dan bimbingan teknis terhadap local community sebagai bentuk kemandirian mengelola potensi local berbasis konsep ekowisata atau ekoturisme yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan social budaya ekonomi masyarakat local serta aspek pembelajaran dan pendidikan. 

Sehingga dengan meningkatnya arus urbanisasi dan migran yang semakin massif di kota Jayapura dan segala rutinitas aktivitasnya membuat manusia membutuhkan tamasya (picnic) untuk menghilangkan penat sebagai kebutuhan psikologis manusia, dan ini merupakan opportunity yang harus dimanfaatkan, misalnya dengan memanfaat pantai-pantai yang ada didalam kota sebagai destination utama warga kota yang dimana dikembangkan beberapa pantai dengan konsep ekowisata sehingga pada saat pengunjung datang mereka juga mendapatkan edukasi dari local guide yang kompenten misalnya terkait dengan waste management atau pengunjung juga diingatkan agar sampah yang ditimbulkan harus dikelola dengan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce) dan bahaya yang ditimbulkan dari aspek lingkungan yang tidak dikendalikan (control) dengan baik.

Sebagai warga kota secara administrasi sudah seharusnya timbul rasa aware terhadap kota yang memberikan kehidupan kepada kita, dengan mendukung program pemerintah membangun kota yang memberikan kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan tanpa mengurangi dan menghormati social budaya local, sehingga dengan demografi yang heterogen merupakan keunikan tersediri menjadi kekuatan untuk membangun kota layak huni bagi semua kalangan.

Akhir kata “jika potensi sumbedaya alam tersedia maka kita membutuhkan sumber daya manusia kompoten yang memiliki konsep natural jangka pendek, menengah dan panjang untuk merencanakan dan mengeksekusi pembangunan berwawasan lingkungan di kota ini, menjadi smart city yang ramah lingkungan”. Jika ide utama sudah ada pastikan konsep dan praksis tidak terlepas dari ide penuntun.

Best Regards - Environmental Friendly, Created By Gr-Way



Tidak ada komentar:

Posting Komentar