Dengan berfilsafat manusia dapat mencari, memahami dan mencintai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan yang terbatas di bumi ini. Jika keberadaan bumi secara default sudah ada sistem keseimbangan, maka aspek-aspek dari suatu kegiatan yang berpotensi memunculkan ketidakseimbangan harus di control agar keseimbangan itu tetap terjaga dan stabil. Kita sedang berpijak pada bumi satu-satunya planet yang memberikan kehidupan, sehingga keberadaan planet ini begitu significant untuk kelangsungan kehidupan manusia dan keberadaan makhluk hidup lainnya.
Hal yang paling fundamental sebagai cara terbaik untuk mempertahankan dan memperjuangkan keseimbangan itu tetap stabil adalah merubah perspective manusia tentang lingkungan. Alam semesta dan lingkungannya tidak dipandang sebagai object yang harus dieksploitasi guna memenuhi gaya hidup manusia (human lifestyle) semata, tetapi wajib dimanfaatkan secara bijaksana dengan hukum-hukum keseimbangan alam semesta yang harus dicari dan berjalanlah sesuai dengan kearifan dari norma-norma alam itu sendiri guna memenuhi kebutuhan primer manusia.
Berangkat dari latar belakang tersebut maka segala upaya dilakukan dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan melalui kebijakan, regulasi, sistem manajemen lingkungan dan teknologi tepat guna sebagai instrument pengendalian terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi keseimbangan alam dan lingkungannya. Permasalahan dan ekploitasi lingkungan yang berlebih tidak hanya diselesaikan dengan pendekatan technical partial tetapi harus secara holistic melalui pendekatan aspek social dan ecology.
Dengan hadirnya kelompok atau organisasi environmentalist dan kaum ekofeminisme serta lembaga resmi pemerintah bukan semata-mata menolak kehadiran pembangunan, namun lebih kepada memberikan advise dengan ilmu pengetahuan agar setiap kegiatan harus memperhatikan dan mengendalikan timbulan aspect impact direct terhadap lingkungan dengan instrument pengendalian yang effective. Melihat pentingnya lingkungan dan kelanjutan peradaban yang terus berkembang dari imajinasi dan akal manusia, maka ada begitu banyak kegiatan-kegiatan yang muncul saat ini untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup manusia harus dikendalikan sehingga bencana social dan ecology tidak terjadi secara sporadis.
Organisasi sebagai corporate multinational yang bergerak pada bidang oil & gas dan eksploitasi tambang mineral lainnya sudah harus wajib berkomitmen secara tertulis didalam dokumen AMDAL dan dieksekusi melalui upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan dari pra-kegiatan, operasi dan pasca operasi dengan berbagai instrument pengendalian yang objective, agar dampak lingkungan bisa diminimalisasi guna eksistensi organisasi dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) secara dinamis dipertahankan. Ada begitu banyak instrument yang dugunakan untuk pengendalian kegiatan yaitu seperti menerapkan implementasi ISO 14001:2015 dan PROPER KLHK sebagai sistem yang cukup effective membantu organisasi memperhatikan environmental aspect impact dan operational control yang applicable. Jika Implementasi sistem ISO 14001 merupakan standar internasional dengan siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA) dan Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang merupakan program unggulan dari pemerintah (KLHK), maka keduanya harus dipikirkan polanya agar disinergikan untuk saling support memenuhi kriterianya masing-masing.
Akhir kata sebagai close statement, Jika begitu banyak konsep pengendalian dampak lingkungan pastikan dimaksimalkan implementasinya sesuai pola yang tepat, agar ada keseimbangan secara social, ecology dan tanpa mengurangi stabilitas ekonomi.
Best Regards - Created By. Gr-Way
Mantap sekali ,tingkatkan terus ,berkarya utk bangsa, berbagi pengetahuan kepada yg lain merupakan suatu berkat yg dibagikan kepada Org lain.. 👍👍👍
BalasHapusTerimakasih, apa yang menjadi passion diri akan selalu diusahakan maksimal agar memberi impact positif dalam kehidupan sosial community
Hapus