Senin, 25 Mei 2020

Sosok Geroris Gerry Way Perwakilan pemuda Papua di Tangguh

Doc. Kadate Publish Local Media
Memiliki latar belakang sebagai sarjana Teknik Lingkungan telah mengantarkan pemuda berdarah Maybrat ini bekerja di Tangguh LNG. Sebagai “anak baru” di Departemen Lingkungan, Gerry harus mengasah kemampuan, baik secara teori maupun praktik, melalui berbagai tugas yang diberikan pemimpin. Meski dapat melalui semuanya dengan mudah, namun tantangan sebagai Environmental Management System (EMS CoachPelatih Sistem Manajemen Lingkungan) ternyata diuji manakala dirinya harus berdiri di hadapan puluhan dan ratusan pekerja, menyampaikan presentasi, dan memimpin diskusi tentang penerapan kepatuhan terhadap sistem manajemen lingkungan di Tangguh. Berbagai tantangan semakin memperkaya alumnus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) ini.

Berikut wawancara Kadate dengan Gerry sebagai perwakilan pemuda Papua di Tangguh.

Apa Tanggapan Gerry terhadap keberadaan pemuda Indonesia saat ini, secara khusus pemuda/ generasi muda Papua?

Ketika kita berbicara tentang pemuda, saya jadi teringat kalimat yang pernah disampaikan Ir. Soekarno, Sang Proklamator negeri kita. Ir. Soekarno berujar, “berikan saya sepuluh pemuda, niscaya akan guncang dunia,”. Pernahkah kita sebagai pemuda berpikir mengapa Ir. Soekarno mengeluarkan statement seperti begitu dan apakah peran pemuda sangat penting dalam mengisi kemerdekaan di segala aspek kehidupan serta pembangunan di negeri kita tercinta ini….? Jawabannya, ya, karena ketika berbicara tentang pemuda maka disitu melekat jiwa yang penuh dengan semangat, kritis, dinamis, kreatif, inovatif, idealisme dan nilai-nilai positif lainnya. Tetapi menurut hemat saya, 10 pemuda yang dimaksud Sang Proklamator bukanlah pemuda sembarangan, tetapi pemuda yang punya tujuan hidup yang jelas dan mau belajar secara berkesinambungan untuk mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin yang diimplementasikan guna kemajuan suatu bangsa. Melihat perkembangan pemuda Indonesia saat ini dan lebih khusus pemuda yang berada di ujung timur Indonesia, yaitu Papua, sedikit demi sedikit mengalami kemajuan sejak diberlakukan Undang-Undang Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001. Namun yang diharapkan dari pemuda Papua adalah bagaimana perspective mereka harus berubah kearah yang positif. Jika ini terjadi maka sudah pasti tindakan mereka juga positif sesuai perspective dan pola pikir mereka.

Saya melihat hampir setiap waktu pergerakan massa yang dilakukan di Papua untuk demonstrasi di kota-kota studi seperti Jayapura dan Manokwari, tuntutan mereka yaitu memisahkan diri dari NKRI. Hal tersebut tentu bertentangan dengan konstitusi negeri ini dan secara hukum pasti ditindak tegas karena mengancam kedaulatan bangsa dan negara.  Pemuda di Papua harus merubah paradigma berpikir dan bertindaklah dengan penuh hikmat.

Pemuda harus menemukan potensi dirinya dan kembangkan itu sebagai wujud dalam mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pejuang atau pahlawan negeri ini. Satu hal yang pasti, perubahan akan selalu terjadi dan tidak ada teori atau satu orang pun yang dapat menghentikan perubahan itu. Jika pemuda masih berpikir dengan cara-cara klasik, sudah pasti mereka akan semakin termarjinalkan serta hanya menjadi object dan bukan subject pembangunan di lingkungan domisili Anda dan di Tanah Papua pada umumnya. Saya mengajak rekan-rekan pemuda, teruslah belajar dan kembangkan secara maksimal segala potensi yang ada pada diri kita.

Bagaimana pula penerapan norma-norma oleh generasi muda Papua dalam kehidupan sehari-hari? Apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan?

Menurut hemat saya, generasi muda sebaya seperti saya belum maksimal dalam menerapkan norma-norma yang berlaku, terutama dalam sikap dan tutur kata. Pemuda saat ini mudah terprovokasi atau terpangaruh dengan situasi tanpa lebih dulu melakukan konfirmasi atau seleksi terhadap berbagai informasi yang diterima. Itulah mengapa, disini dibutuhkan organisasi-organisasi kepemudaan untuk lebih berperan aktif menanamkan pemahaman dan semangat kepemudaan lewat program kerja yang objective atau tepat sasaran untuh menggali potensi pelajar dan pemuda agar dapat melakukan kontribusi yang besar untuk kemajuan pembangunan di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai pemuda Papua, apa yang harus dilakukan saat ini untuk mengisi pembangunan terutama dalam tindakan nyata sehari-hari?

Saya sangat terinspirasi oleh semangat para pemuda terdahulu yang berkontribusi besar dalam membuat perubahan yang signifikan untuk menyatukan pemuda secara nasional agar dapat merebut kemerdekaan dari colonial. Dari semangat mereka dan nilai-nilai kepemudaan yang tinggi, lahirlah Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928. Sebagai pemuda, saya memaknai diri dengan menanamkan lagi nasionalisme untuk bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Dalam kehidupan sehari-hari, hal itu bisa dimaknai dan diimplementasikan ke berbagai aspek. Jika Anda seorang pelajar, pastikan terapkan gaya hidup disiplin untuk belajar dan berprestasi di sekolah serta investasikan hidup diusia muda Anda melalui kegiatan-kegiatan positif. Jika Anda seorang pemuda yang sudah bekerja dimanapun, pastikan bekerjalah secara professional, bersikaplah dengan nilai integritas, dan temukan potensi serta kembangkan kapasitas diri Anda dalam mengisi kemerdekaan guna kemajuan peradaban bangsa kita, satu bahasa tumpah darah tanah air.

Best Regards, "If I think I can then I certainly can" - Created by Gr-Way

Tidak ada komentar:

Posting Komentar