Senin, 25 Mei 2020

Sosok Geroris Gerry Way Perwakilan pemuda Papua di Tangguh

Doc. Kadate Publish Local Media
Memiliki latar belakang sebagai sarjana Teknik Lingkungan telah mengantarkan pemuda berdarah Maybrat ini bekerja di Tangguh LNG. Sebagai “anak baru” di Departemen Lingkungan, Gerry harus mengasah kemampuan, baik secara teori maupun praktik, melalui berbagai tugas yang diberikan pemimpin. Meski dapat melalui semuanya dengan mudah, namun tantangan sebagai Environmental Management System (EMS CoachPelatih Sistem Manajemen Lingkungan) ternyata diuji manakala dirinya harus berdiri di hadapan puluhan dan ratusan pekerja, menyampaikan presentasi, dan memimpin diskusi tentang penerapan kepatuhan terhadap sistem manajemen lingkungan di Tangguh. Berbagai tantangan semakin memperkaya alumnus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) ini.

Berikut wawancara Kadate dengan Gerry sebagai perwakilan pemuda Papua di Tangguh.

Apa Tanggapan Gerry terhadap keberadaan pemuda Indonesia saat ini, secara khusus pemuda/ generasi muda Papua?

Ketika kita berbicara tentang pemuda, saya jadi teringat kalimat yang pernah disampaikan Ir. Soekarno, Sang Proklamator negeri kita. Ir. Soekarno berujar, “berikan saya sepuluh pemuda, niscaya akan guncang dunia,”. Pernahkah kita sebagai pemuda berpikir mengapa Ir. Soekarno mengeluarkan statement seperti begitu dan apakah peran pemuda sangat penting dalam mengisi kemerdekaan di segala aspek kehidupan serta pembangunan di negeri kita tercinta ini….? Jawabannya, ya, karena ketika berbicara tentang pemuda maka disitu melekat jiwa yang penuh dengan semangat, kritis, dinamis, kreatif, inovatif, idealisme dan nilai-nilai positif lainnya. Tetapi menurut hemat saya, 10 pemuda yang dimaksud Sang Proklamator bukanlah pemuda sembarangan, tetapi pemuda yang punya tujuan hidup yang jelas dan mau belajar secara berkesinambungan untuk mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin yang diimplementasikan guna kemajuan suatu bangsa. Melihat perkembangan pemuda Indonesia saat ini dan lebih khusus pemuda yang berada di ujung timur Indonesia, yaitu Papua, sedikit demi sedikit mengalami kemajuan sejak diberlakukan Undang-Undang Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001. Namun yang diharapkan dari pemuda Papua adalah bagaimana perspective mereka harus berubah kearah yang positif. Jika ini terjadi maka sudah pasti tindakan mereka juga positif sesuai perspective dan pola pikir mereka.

Saya melihat hampir setiap waktu pergerakan massa yang dilakukan di Papua untuk demonstrasi di kota-kota studi seperti Jayapura dan Manokwari, tuntutan mereka yaitu memisahkan diri dari NKRI. Hal tersebut tentu bertentangan dengan konstitusi negeri ini dan secara hukum pasti ditindak tegas karena mengancam kedaulatan bangsa dan negara.  Pemuda di Papua harus merubah paradigma berpikir dan bertindaklah dengan penuh hikmat.

Pemuda harus menemukan potensi dirinya dan kembangkan itu sebagai wujud dalam mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pejuang atau pahlawan negeri ini. Satu hal yang pasti, perubahan akan selalu terjadi dan tidak ada teori atau satu orang pun yang dapat menghentikan perubahan itu. Jika pemuda masih berpikir dengan cara-cara klasik, sudah pasti mereka akan semakin termarjinalkan serta hanya menjadi object dan bukan subject pembangunan di lingkungan domisili Anda dan di Tanah Papua pada umumnya. Saya mengajak rekan-rekan pemuda, teruslah belajar dan kembangkan secara maksimal segala potensi yang ada pada diri kita.

Bagaimana pula penerapan norma-norma oleh generasi muda Papua dalam kehidupan sehari-hari? Apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan?

Menurut hemat saya, generasi muda sebaya seperti saya belum maksimal dalam menerapkan norma-norma yang berlaku, terutama dalam sikap dan tutur kata. Pemuda saat ini mudah terprovokasi atau terpangaruh dengan situasi tanpa lebih dulu melakukan konfirmasi atau seleksi terhadap berbagai informasi yang diterima. Itulah mengapa, disini dibutuhkan organisasi-organisasi kepemudaan untuk lebih berperan aktif menanamkan pemahaman dan semangat kepemudaan lewat program kerja yang objective atau tepat sasaran untuh menggali potensi pelajar dan pemuda agar dapat melakukan kontribusi yang besar untuk kemajuan pembangunan di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai pemuda Papua, apa yang harus dilakukan saat ini untuk mengisi pembangunan terutama dalam tindakan nyata sehari-hari?

Saya sangat terinspirasi oleh semangat para pemuda terdahulu yang berkontribusi besar dalam membuat perubahan yang signifikan untuk menyatukan pemuda secara nasional agar dapat merebut kemerdekaan dari colonial. Dari semangat mereka dan nilai-nilai kepemudaan yang tinggi, lahirlah Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928. Sebagai pemuda, saya memaknai diri dengan menanamkan lagi nasionalisme untuk bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Dalam kehidupan sehari-hari, hal itu bisa dimaknai dan diimplementasikan ke berbagai aspek. Jika Anda seorang pelajar, pastikan terapkan gaya hidup disiplin untuk belajar dan berprestasi di sekolah serta investasikan hidup diusia muda Anda melalui kegiatan-kegiatan positif. Jika Anda seorang pemuda yang sudah bekerja dimanapun, pastikan bekerjalah secara professional, bersikaplah dengan nilai integritas, dan temukan potensi serta kembangkan kapasitas diri Anda dalam mengisi kemerdekaan guna kemajuan peradaban bangsa kita, satu bahasa tumpah darah tanah air.

Best Regards, "If I think I can then I certainly can" - Created by Gr-Way

Minggu, 24 Mei 2020

Keseimbangan Alam Semesta Yang Terganggu Oleh Kegiatan Manusia

Doc. Ilustrasi Keseimbangan 
Sejenak terpikir didalam imajinasi tentang latar belakang terjadinya kosmos dan keseimbangan sistem alam semesta (balance of the universe system) yang harus diakui manusia sebagai idea dan default Tuhan dalam menciptakan sistem kosmos dengan prinsip keteraturan didalam tatanan kosmos itu sendiri, maka tugas manusia adalah mengelola hidup dan kehidupan yang di anugerahkan-Nya dengan penuh tanggungjawab melalui nilai-nilai kearifan, norma dan aturan hukum yang berlaku sebagai instrument control yang mengikat manusia sebagai subject moral untuk menjaga keberkelanjutan kehidupan guna mempertahankan eksistensi manusia dan keseimbangan sistem ekologi (ekosistem).

Pada prinsipnya sistem ini berjalan dengan keteraturan yang digerakan oleh Sang pencipta yang kita kenal dengan Tuhan, sehingga alam itu secara berkesinambungan punya cara dan mampu untuk memulihkan dirinya dari beban pencemaran yang masuk ke lingkungan guna mempertahankan stabilitas keseimbangan itu. Namun daya dukung lingkungan (carrying capacity) juga memiliki keterbatas jika beban pencemaran yang masuk ke lingkungan, yang bersumber dari  aktivitas atau melalui campur tangan manusia melebihi kemampuan alam itu sendiri.

Sehingga apa yang termuat didalam deskripsi singkat diatas tentang kosmos dan sistemnya membuat manusia harus menggunakan pikiran dan akalnya untuk mengidentifikasi dan mencari root cause atau penyebab dari ketidakseimbangan yang muncul dan diikuti oleh dampak ekologis yang  sewaktu-waktu akan terjadi serta solusi pengendalian yang dilakukan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia.

Kenapa ini menjadi signifikan karena hukumnya sederhana jika sistem keseimbangan alam semesta dari Sang Kreator Agung begitu sempurna, maka manusia sebagai makhluk mulia yang dilengkapi dengan akal dan pikir harus mempertahankan stabilitas keseimbangan itu agar tidak terjadi bencana ekologis yang mengancam eksistensinya di bumi yang terbatas ini. Sehingga dengan risk yang akan terjadi maka keseimbangan lingkungan harus dikendalikan dengan berbagai instrument buatan manusia berupa Regulasi, Sistem Manajemen Lingkungan, Teknologi dan Soft skill.

Akhir kata jika manusia dikatakan sebagai makhluk konsumen yang bergantung kepada alam yang merupakan produsen dan microorgnisme sebagai pengurai maka kembalilah memanfaatkan kehidupan dibumi dengan mengelola aspek signifikan yang timbul dari kegiatan manusia melalui instrument pengedalian yang tersedia dan tidak mengeksploitasi alam untuk memenuhi keinginan gaya hidup (lifestyle) yang dominan dari kebutuhan primer. 

Best Regards, Created by Gerry Way

Jumat, 22 Mei 2020

Mengenang Kembali Sebagai Peserta Apprentice di LNG Tangguh

Doc. Reps. Apprentice Batch IV
Dalam hening yang penuh tanya ditengah situasi pandemi COVID 19 terbesit didalam sebuah gagasan yang menggerakan tangan agar mentransformasikan idea lewat dokumentasi dalam tulis, untuk remembering kembali pengalaman mengikuti apprentice program disalah satu organisasi multinasional yang bergerak di bidang oil & gas company. Dan sudah tentu didalam sebuah organisasi asset terbesar adalah Human Resources yang memiliki kecakapan (skill) dan juga didukung dengan attitude didalam berkompetisi dan berkolaborasi kerja secara sehat untuk menghidupkan tujuan organisasi agar tetap survive. Sehingga melalui segala  effort dari organisasi (HRD) melakukan recruitment process tenaga kerja dengan kriteria dan kualifikasi tertentu, agar menjadi bagian suksesor organisasi didalam profesionalisme bidang kerja masing-masing.

Sebagai apprentice pada waktu itu dari sekian fresh graduates yang dinyatakan lulus dihadapkan menerima tantangan baru, bukan sebagai pekerja rotasi atau profesionalisme tetapi mengambil bagian langsung didalam dunia kerja nyata sebagai siswa apprentice yang merupakan program development dari organisasi dengan periode waktu tertentu, sesuai clausal di dalam deal contract yang diatur secara legal oleh organisasi itu sendiri. Kita yang masuk dalam tantangan baru ini meninggalkan zona nyaman sebagai mahasiswa yang lebih banyak duduk manis menerima secara teori akademis, harus keluar untuk menghadapi kenyataan persaingan hidup yang sebenarnya di dalam dunia pra kerja.

Doc. Reps. Apprentice Batch IV
Sudah tentu tidak sedikit dari kita yang tidak saling kenal dan kita juga datang dari latar belakang pribadi, keluarga dan didikan yang berbeda-beda, namun itu tidak membatasi dan mengurangi semangat kita untuk belajar dan belajar melihat langsung antara korelasi teori dan realita kerja di dalam industry berskala multinasional. Melalui waktu yang diberikan oleh organisasi akhirnya kita semakin saling mengenal satu dengan yang lainnya dan terbangun kebersamaan menjadi ikatan keluarga one team, dalam menikmati proses pra kerja sebagai siswa apprentice yang ditempatkan berdasarkan jurusan di department yang tersedia, hingga tiba waktunya dimana masing-masing siswa apprentice membuat laporan akhir secara tertulis dan mempresentasikan subject yang menjadi interest didepan representative management organisasi yang hadir.

Wooww…sudah tentu tidak sedikit challenge yang datang dari audients kepada masing-masing siswa apprentice untuk mempertanggungjawabkan paper yang dibuat, namun dari challenge yang datang kita belajar untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi dan kita diajarkan berpikir kritis dan sistematis dalam bekerja menggunakan instrument pengendalian/ prosedur kerja yang sistematis, terencana dan terukur melalui Plan, Do, Check, & Act (PDCA) untuk memenuhi target dan ekspektasi organisasi.

Akhir kata, jika kita datang dengan orientasi masing-masing ada satu pesan agar setiap kita belajar dari pengalaman untuk mengubah cara pandang dengan perspective think out of the box, dalam melihat setiap tantangan yang datang sebagai opportunity yang di response dengan cara pandang kita yang terbentuk dari problem, solution dan pengalaman sebelumya. Marilah kita berpikir menjadi pribadi yang bernilai dan jadilah orang yang memiliki value, attitude, knowledge, character & skill  karena  jika hal itu sudah imbedded di dalam pribadi, maka sudah tentu kita pasti menjadi orang Papua yang progresif  untuk kemajuan Index Pembangunan Manusia Papua (IPM). Bravo Apprentice Batch 1 - 10

Best Regards Apprentice Batch IV, Gr- Way
           

Kamis, 21 Mei 2020

Resep-Resep Pikiran Sehat

Written by: Eddy Way
Teringat kepada potret yang membentuk kebanyakan realitas, maka ada upaya mendorong untuk hadir melalui tulisan yang memberi kecerahan. Diperlukan penggalian lebih dalam sehingga kepentingan menghasilkan perubahan kepada peningkatan derajat berpengetahuan adalah keharusan yang mesti tertingggal. Bukanlah berupaya melebihkan atau semacam kebolehan, namun perlu dikemukakan, sehingga kebanyakan kecenderungan tidak mengarahkan persengketaan antara pelaku kehidupan yang setara. Banyak alasan tambahan dan isi terhadap alasan tambahan tersebut memperlihatkan pembelahan di tengah kehidupan. Seolah persaingan itu dinikmati sebagai pembedaan penuh perlawanan, sampai yang tersisih dianggap terpuruk, terhina bahkan penuh perendahan kehormatan. 
Kemunduran ini bukan karena pelibatan saja, namun kemunduran ini juga diperankan utama oleh berbagai pelaku.!!! Dari hasil dapat terumuskan bahwa, kemunduran ini bagai gayung bersambut.!!!Tidak terlalu sulit menghentikan kemunduran, namun kesulitan terbesar ketika kemunduran tidak terketahui bersama. Tersebutkan sebagai sesuatu yang mudah, karena butuh hubungan tersebut tercipta kembali dalam upaya melakukan perubahan.!!! Memulai dari gerakan penyadaran yang terpotret dari keadaan-keadaan yang terbelah, lantas terusulkan sebagai pesan bersama, bahwa perubahan itu wajib diikrarkan, "kemunduran harus digantikan dengan kemajuan". 
Pemeo.!!! Keadaan ini dalam keadaan kemajuan, maka keberadaan didorong beradaptasi untuk maju, bukan sebaliknya, keadaan kemajuan namun kemunduran dalam adab. Kerawanan terbesar kemajuan mengalami lompatan tanpa transisi yang kuat pada pengetahuan.!!! Lepas pengetahuan, mendorong kehendak untuk bebas menjadi apa saja.!!! Semakin menjadi kerawanan ketika semua terdorong oleh kehendak bebas untuk membebaskan keberadaan.!!! Namun perlu teringat, kebebasan itu hanya bisa ditertibkan oleh setiap yang menyadari bahwa kebebasan terbatasi pada keberadaan sendiri. Saya, anda, mereka atau lainnya adalah kumpulan yang melebur menjadi ikatan berbagai kepentingan. Saya, anda, mereka dan lainnya memiliki otorisasi tunggal memutuskan tentang bebas. Menjadi ada dalam perubahan, maka terbutuhkan kebangkitan bersama untuk tertuntun oleh pengetahuan membatasi kebebasan berkehendak.!!! Kebebasan berkehendak harus dipastikan ada dalam tuntunan agar kerawanan kemunduran sebagai kekwatiran dan menjurus kepada menakutkan dapat tergantikan dengan kemajuan dan turut memastikan kemajuan memberi efek balik yang terus terhubung pada kepentingan saling membangun.

Tergerak dari berbagai empirisme, maka sedang berupaya memperkenalkan kutipan-kutipan singkat yang seyogianya memberitahukan tentang kerinduan tuntunan yang perlu diakomadasi, bukan kerinduan yang turut menambah daftar panjang kesenggaraan secara phisikologi tetapi juga ada semacam dakwaan sosial. Terhubung kepada dua aspek yang tersebutkan, maka kutipan-kutipan sebagai kecerahan dibuat dan terumuskan kedalam sebutan ringkasnya Resep-Resep Pikiran Sehat.!!! Pikiran menjadi pusat yang menyimpan berbagai realitas bahkan pada pikiran timbul berbagai keadaan berkecamuk, sehingga perlu ditertibkan dengan pergi kembali pada pikiran yang mesti dan terus disehatkan. Kebalikan dari sehat adalah sakit, dan kemungkinan masih kebanyakan didapati pikiran-pikiran yang masih sakit. 

Seperti obat untuk memulihkan keadaan sakit, demikian pikiran sakit membutuhkan obat kecerahan agar pikiran boleh kembali lagi menjadi sehat. Hanya dengan pikiran sehat, daya tampung pada pikir bisa dijadikan alasan untuk mengusahakan terisi dengan yang tersebutkan sebagai resep-resep pikiran sehat. Mencoba membantu dengan melihat sisi lain yang belum menjadi mayoritas kepemilikan, maka jalan-jalan membentuk pikiran dimainkan dengan mengkolaborasi pada pemahaman-pemahaman mendasar yang mungkin saja ada, pernah ada atau sama sekali belum ada, boleh diterima sebagai tambahan yang terbarukan. Mengajukan resep-resep pikiran sehat sedapat mungkin dapat teringat terus dan kalau kemudian ada keadaan yang terindikasi sakit, mungkin dengan membaca, mengingat kembali, maka semua yang terkait dengan sehat dapat menjadi kepemilikan terutama dan bersama. Dari penggenalan memahami, maka resep-resep pikiran sehat dapat terjelaskan pada akumulasi kutipan-kutipan yang tertulis dan diharapkan ada kepentingan kecerahan yang didapatkan oleh semua penikmat membaca.!!!  

Lebih jauh akan didalami tentang pemahaman yang benar, maka perlu dikenalkan terlebih dulu tentang pemenggalan dalam keutuhan kepemilikan yang ada pada setiap individu. Pemenggalan tersebut dimaksudkan bahwa, ada tiga pembentuk kepribadian yang terkait dan perlu dalam pengelolaan, yakni pikiran, kehendak bebas dan nafsu.!!! Masing-masing akan menjadi pendalaman yang perlu tercermati sehingga dapat menjadi tambahan terhadap pembentukan informasi terbarukan dan tertinggal sebagai sumber pengetahuan.!!!

Pikiran Harus Menuntun Kehendak Dan Nafsu.!!!!
Acapkali pikiran tidak menjadi kekuatan atau modal terutama terhadap pemakaian sebagai penggunaan mendasar. Kelemahan menggunakan pikiran, semakin memperkuat bangkitnya kehendak bebas dan nafsu penuh kebiadaban. Terlihatkan ada banyak pengguna kekuatan pikir, namun kekuatan pikir tidak mampu menuntun kehendak bebas dan nafsu, dan akhirnya kekuatan pikir dicedarai oleh pertunjukkan atau semacam pemeran kehendak bebas dan nafsu penuh kebiadaban. Solusi yang dapat ditawarkan, bahwa perlu menjadikan pikiran harus menuntun kehendak dan nafsu.!!!   

Ketika Dijumpai Banyak Kekerasan Atau Konflik, Pahamilah Pelakunya Sedang Tidak Dituntun Oleh Pikiran.!!!!
Sering kali ada korban terhadap sebutan kekerasan atau konflik. Tentu saja kalau ada korban, sudah pasti padanannya adalah pelaku. Kekerasaan atau konflik dapat tersebutkan dengan berbagai bentuk, namun yang menjadi terpenting adalah tentang pelaku. Kebanyakan korban kekerasaan atau konflik dikontribusi oleh pelaku. Menjadi bertanya, mengapa ada pelaku kekerasan atau konflik.??? Keterangan terhadap korban akan diantar kepada keadaan perbuatan pelaku sedang tidak dituntun oleh pikiran. Dapat terbayangkan, jika pikiran dijadikan sebagai penuntun terhadap tindakan, maka akan ada kemampuan pada tindakan yang dikendalikan. Menjadi terketahui bahwa ketika dijumpai banyak kekerasan atau konflik, pahamilah pelakunya sedang tidak dituntun oleh pikiran.!!!  

Pertahanan Terbesar Dan Terhebat Diabad Ini Adalah Memastikan Pikiran Dapat Menuntun Kehendak Bebas Dan Nafsu Penuh Kebiadaban.!!!!
Perkembangan yang begitu pesat membutuhkan adaptasi. Kemampuan terbaik dalam beradaptasi adalah harus memiliki pikiran dan sejumlah isi pikiran yang terbarukan. Gesekan-gesekan bisa memposisikan setiap keberadaan mengalami semacam alienasi dari pergaulan. Kemampuan untuk mempertahankan keberadaan dalam berbagai kemajuan dengan menjadikan pikiran sebagai kekuatan utama sehingga mampu menghasilkan pertahanan terbesar dan terhebat diabad ini. Menjadi terpahami bahwa, pertahanan terbesar dan terhebat diabad ini adalah memastikan pikiran dapat menuntun kehendak bebas dan nafsu kebiadaban.!!! 

Mengapa Setiap Peran Kepemimpinan Dan Tatakelola Selalu Menuai Pertentangan, Karena Kecenderungan Yang Dilakukan Mengabaikan Bekerjanya Pikiran Dan Memuaskan Konspirasi Kehendak Bebas Dan Nafsu Penuh Kebiadaban.!!!!
Boleh dapat diberitahukan, bahwa pada setiap organisasi selalu mengandung dua hal mendasar yakni, tentang kepemimpinan dan tata kelola. Ujian tampilan dalam menjadi bagian dari organisasi tertuju pada hal-hal kepemimpinan dan tata kelola, atau leadership dan managerial. Sebutlah sebagai kutipan singkat bahwa, pada organisasi, ada kepemimpinan yang baik - tata kelola tidak baik, ada tata kelola yang baik - kepemimpinan tidak baik, ada pula dan lebih menyedihkan bahwa kepemimpinan dan tata kelola tidak baik. Terbutuhkan menjadi prima pada organisasi adalah kepemimpinan dan tata kelola yang baik.!!! 

Dalam semua peran yang dilegitimasi, ada saja protes. Terkadang respon terhadap protes disebabkan oleh karena kemampuan kepemimpinan dan tata kelola menjadi bagian yang dibiarkan untuk tidak original. Peran seolah menampilkan yang berbeda atau peran cenderung didekatkan kepada artificial (buatan) atau boleh tersebutkan sebagai peran kesepakatan diluar bekerjanya pikiran. Perlu penghentian terhadap pertentangan pada organisasi, maka jalan yang mesti ditempuh adalah mengindahkan bekerjanya pikiran agar mampu menertibkan kepentingan lain yang dibonceng untuk memuluskan perwujudan konspirasi kehendak bebas dan nafsu penuh kebiadaban. Ringkasan tersebut kemudian diantara dalam pertanyaan untuk memahami, bahwa mengapa setiap peran kepemimpinan dan tatakelola selau menuai pertentangan, karena kecenderungan yang dilakukan mengabaikan bekerjanya pikiran dan lebih memuaskan konspirasi kehendak bebas dan nafsu penuh kebiadaban.!!!     

Mengapa Selingkuh, Karena Nafsu Tidak Mampu Dikendalikan Oleh Pikiran. Jadi Kalau Orang Berselingkuh Sejatinya Sedang Merendahkan Bekerjanya Pikiran Dan Memuaskan Nafsu.!!!
Tidak sedikit nafsu untuk mendua berakhir dengan berbagai persoalan, sebut saja perceraian, perkelahian, penganiayaan sampai menjadi perlakuan sangat sadis adalah tindakan pembunuhan. Deretan persoalan tersebut mestinya tidak menjadi menarik untuk disaksikan.!!! Namun kembali lagi, nafsu mendua semacam memiliki daya magis tertentu yang mampu membelah keutuhan komitmen menjadi perpecahan tanpa ada lagi ikatan komitmen.!!! Nafsu mendua atau lebih mudah tersebutkan sebagai selingkuh adalah cerita tanpa habis-habisnya. Selingkuh itu memperlihatkan tersembunyi atau terbuka sebagai perbuatan yang tidak setia. Entahlah tidak setia terhadap seorang pria kepada wanita, wanita kepada pria, seorang teman kepada teman, seorang bapak kepada anak, anak kepada bapak, atau mungkin saudara kepada saudara. Pelibatan pihak, sejatinya berbagai pihak tersebut bukan terarahkan kepada perbuatan tidak setia, namun kalau ditelusuri lebih mendalam masing-masing yang melakukan perbuatan tidak setia berkecenderungan sedang labil atau rapuh.

Menjadi tanya, mengapa selingkuh??? Akan terarahkan pada kepastian jawabnya, bahwa karena nafsu tidak mampu dikendalikan oleh pikiran. Kebanyakan berselingkuh sejatinya sedang merendahkan bekerjanya pikiran dan cenderung untuk memuaskan atau memenuhi keinginan terhadap pelampiasan ikatan nafsu penuh kebiadaban. Tersebutkan sebagai nafsu penuh kebiadaban, bahwa tentang selingkuh adalah pelibatan dari berbagai pihak yang tersandera dalam buntu atau bodohya pengetahuan kebenaran yang mesti tertinggal pada pikiran dan menjadikan pikiran sebagai penuntun utama terhadap nafsu agar nafsu boleh dikendalikan dan lebih lagi terarahkan. untuk menjadikan lebih memahami, maka diantar dalam pertanyaan, mengapa selingkuh, karena nafsu tidak mampu dikendalikan oleh pikarna. Jadi kalau orang berselingkuh sejatinya sedang merendahkan bekerjanya pikiran dan lebih memuaskan nafsu.!!!

Mengapa Ada Percekcokan Rumah Tangga, Karena Masing-Masing Berdiri Dalam Upaya Mempertahakan Kehendak Bebas Dan Tidak Dituntun Dalam Kesepakatan Bersama Dengan Pikiran.!!!
Rumah tangga, ada didalamnya suami istri dan anak-anak.!!! Bersepakat menjadi rumah tangga merupakan gabungan dari partisipasi kesepakatan dan terbentuklah kesepakatan menjadi rumah tangga. Kata sepakat diawali dari sebuah pengakuan yang didengar terbaik dan sangat meneduhkan pikir serta hati. Tidak sedikit pendengaran menjadi dirusakkan oleh kata sepakat yang berubah menjadi tidak sepakat. Semacam kutipan “sepakat untuk sepakat, bukan sepakat untuk tidak sepakat”. Lantas menjadi pertanyaan, buntut dari ketidaksepakatan adalah percekcokan, mengapa mesti ada percekcokan, sampai terhitung tidak sedikit rumah tangga terkemukakan dalam daftar pengaduan sebagai kekerasan dalam rumah tangga.!!!

Tentu saja akan terdorong untuk dilakukan pendampingan dan pembimbingan agar rumah tangga boleh diarahkan kepada keharmonisan dan kerukunan menjalaninya. Pesan tertinggal sebagai upaya pemulihan adalah percekcokan yang melibatkan pihak-pihak, mesti diantar kembali kepada kata sepakat. Bahwa percekcokan rumah tangga mesti tidak dijalini, tersadarkan bersama bahwa ada upaya perendahan kesepakatan karena masing-masing pihak yang terlibat sedang berdiri dalam upaya mempertahankan kehendak bebas masing-masing untuk membatalkan indahnya kesepakatan yang menjadi dasar dibentuknya rumah tangga. Menjadi penggingat dalam bertanya, mengapa ada percekcokan rumah tangga, karena masing-masing berdiri dalam upaya mempertahankan kehendak bebas dan tidak dituntun dalam kesepakatan bersama dengan pikiran.!!! 

Mengapa Ada Kebodohan, Karena Kepintaran Harus Diperjuangkan.!!!!
Mengajukan pernyataan dalam pertanyaan, sesungguhnya dalam rangka memberi hentakan sadar, bahwa kebodohan sangat dekat dengan keberadaan, dan kepintaran agak jauh sehingga butuh kemampuan untuk memperjuangkannya. Terkadang berulang dipamerkan tentang kebodohan, mungkin boleh terurai tentang kebodohan yakni, kebodohan pada pikiran, kebodohan pada sikap, kebodohan pada tindakan.!!! Kebodohan-kebodohan jika dibiarkan akan menjadi upaya pelemahan atau semacam getaran yang tertangkap sebagai keadaan kepasrahan untuk menerimanya. Menjadi pasrah sama dengan semakin menjauhkan mendekatnya kepintaran. Perjuangkan.!!! Merupakan ajakan penyadaran, bahwa kebodohan itu harus ada, sehingga butuh kepintaran yang harus terus diperjuangkan agar identifikasi jenis kebodohan dapat digantikan dengan kepintaran pada pikiran, kepintaran pada sikap, kepintaran pada tindakan. Menjadi terjelaskan, bahwa mengapa ada kebodohan, karena kepintaran harus diperjuangkan.!!!

Diaspora Yang Dijalani Merupakan Ujian Ketangguhan Terhadap Pertahanan Diri.!!!      
Mencoba diarahkan dalam tafsir yang sama tentang diaspora, menunjukkan bahwa keadaan sedang menjelajahi atau keadaan tersebar. Terarahkan pada panggilan kepentingan diaspora, maka menjadi terpenting adalah tentang tuntunan. Mungkin akan menjadi tanya mengapa tuntunan??? Seperti sedang rantau, maka petuah yang tertinggal pada pikiran mesti dijadikan alasan kuat untuk tetap ada dalam keadaan merantau. Boleh ada jalinan atau pertalian berbeda, namun keutuhan untuk menjadikan kepribadian tetap serupa dengan petuah yang terkemukakan dimuka sebelum merantau. Kecenderungan mengalami perubahan dan sama dengan keadaan terbarukan karena dengan cepat meninggalkan petuah sebagai tuntunan. Demikian kehidupan diaspora, maka menjadi tersadarkan bahwa diaspora yang dijalani merupakan ujian ketangguhan terhadap pertahanan diri.!!!

Orang Dengan Ciri Dan Perilaku Buruk, Suka Memakai Ciri Dan Perilaku Yang Ada Padanya Untuk Dialamatkan Kepada Yang Lain.!!!
Tidak sedikit ujaran-ujaran perendahan atau penghinaan dikemukakan dari satu pihak kepada pihak lain atau dari satu orang kepada lain orang. Tentang perendahan yang diperbuat sedang menunjukkan kepada akar pikir memahami kelas sosial berbasis status. Berdasar status semacam diberi otorisasi paling tinggi untuk menyatakan kepada yang lain dalam deretan ungkap pembeda. Terkoreksi.!!! Mungkin perlu diajukan sebagai upaya memahami tentang kesetaraan. Agar menjadi elok dalam kesetaraan, maka perlu dicegah dengan pemahaman yang lebih baik dan benar. Terhadap pengungkap perendahan, bahwa, kecenderungan menggunakan verbatim untuk perendahan sedang menunjukkan bahwa pelaku perendahan sarat dengan ciri dan perilaku tersebut. Ringkasnya dapat tersebutkan, pelaku yang cenderung melakukan perendahan dapat tersebut sebagai orang atau pelaku dengan ciri dan perilaku buruk, suka memakai ciri dan perilaku yang ada padanya untuk dialamatkan kepada yang lain.!!!     

Setiap Masalah Dan Tantangan Merupakan Bagian Dari Ujian Ketataan.!!!!
Tidak sedikit pada kelangsungan kehidupan dihadapkan kepada berbagai masalah dan tantangan. Entah tersebutkan yang datang dari dalam maupun dapat tersebabkan oleh keadaan luar. Masalah dan tantangan bukan untuk ditakuti, pilihan terbaik terhadapnya adalah menghadapi.!!! Menjadi atensi untuk terketahui bahwa ketika ada masalah dan tantangan tetap terarahkan kepada pemahaman bahwa masalah dan tantangan adalah bagian dari ujian ketaatan. Dapat diberi maksud tentang ketaatan, perlu terkoreksi, mungkin ada bagian yang menyimpang dikehidupan sehingga dengan adanya masalah dan tantangan, boleh terarahkan kembali kepada ujian untuk terus ada dalam pemahaman ketaatan.!!! 
Buruk Rupa Cermin Dibelah, Buruk Pengetahuan Orang Lain Tersalahkan.!!!!
Peribahasa tersebut semacam sindiran agar setiap berhadapan dengan keadaan apapun sangat terbutuhkan adalah kemampuan persona.!!! Acap kali, peribahasa tersebut menjadi perjumpaan dalam berbagai realitas ketika dihadapkan dengan berbagai keburukan, maka pilihan pengungkapan tercepat adalah memberi dalih melibatkan persona lain sebagai upaya menutupi buruk keberadaan sendiri. Dari pengungkapan peribahasa tersebut, boleh dijadikan sebagai perbaikan pada masing-masing agar keadaan yang menunjukkan potensi kelemahan tidak dengan mudah untuk menghakimi kepada yang lain. Hampir menjadi kebiasaan yang ternyatakan, bahwa buruk rupa cermin dibelah, buruk pengetahuan orang lain tersalahkan.!!! selain itu, dari peribahasa tersebut, memberi ajakan untuk lebih lagi berbenah.!!!  

Mengapa Ada Dosa, Karena Ujian Untuk Memurnikan Diri.!!!
Manusia dekat dengan dosa.!!! Sebagaimana terpahami bahwa tentang dosa, merupakan pelanggaran kebenaran kepada sang pencipta. Menjadi pertanyaan yang diajukan, mengapa ada dosa.??? Tentu untuk memberi jawab perlu diantar dalam pemahaman yang benar, bahwa dosa harus ada karena ujian untuk memurnikan diri agar lebih lagi menjalani kehidupan yang lebih benar.!!!   

Mengapa Ada Miras, Karena Miras Itu Bagian Dari Ujian Ketaatan.!!!!
Setiap kali terucap pelarangan terhadap miras, sampai-sampai terupayakan untuk peredaran minum keras atau minum beralkohol menjadi bagian yang dipertentangkan. Amuk diarahkan kepada botol dan menjadikan botol sebagai obyek teradili. Kesannya manusia yang hidup berseteru dengan botoh yang tidak bergerak. Bukankah, sesuatu yang statis akan mengalami dinamis ketika ada dinamisasi.!!! Miras tidak minum dirinya sendiri, miras di minum oleh manusia, maka miras akan mengalami fungsi dinamis ketika unsur manusia menggunakannya. Sedang berandai, miras tidak digunakan, maka selamanya pula tidak akan berfungsi. Realitas sedang membantah pengandaian, maka ketika ada miras, terajak dalam pemahaman diperlukan ujian ketaatan manusia untuk dikonsumsi atau tidak dari miras tersebut.!!!      

Mengapa Ada Tinggi Hati, Karena Rendah Hati Perlu Diperjuangkan.!!!!
Keterangan sifat tersebut selalu menjadi tampilan dan oleh kecurugiaan terhadap berlebihan tampilan memancing adanya berbagai keterangan sindiran. Sejatinya, sebutan sifat tersebut merupakan ajakan untuk memperkenalkan, dimulai dari diri dan diajukan dalam bertanya, mengapa ada tinggi hati, karena rendah hati perlu diperjuangkan.!!! Pesan ini terharapkan dapat memberi pemahaman yang merata, sehingga terwujud kemampuan untuk selalu mengkoreksi agar kehidupan diperlihatkan adalah upaya memberi kesataraan bersama.!!! 

Resultante Gaya Sama Dengan Nol, Ketika Gaya Diberi Beban, Maka Akan Ada Cara Natural Untuk Mengembalikan Gaya Pada Keseimbangannya.!!!
Dibutukan keseimbangan.!!! Lawan kata dari keseimbangan adalah ketidakseimbangan. Potensi terhadap ketidakseimbangan selalu memberi pergerakan untuk diantar kepada keseimbangan. Lazimnya ketidakseimbangan boleh ada karena gaya atau beban menjadi berlebih. Ketika terdapat ketidakseimbangan karena kelebihan gaya, maka akan diantar pada pemahaman yang terjelaskan bahwa resultante gaya sama dengan nol, ketika diberi beban, maka akan ada cara natural untuk mengembalikan gaya pada keseimbangannya.!!!   

Kritik Merupakan Tidak Terhubungnya Prinsip Kebenaran Terhadap Fakta.!!!!
Membaca komentar atau mendengar kata kritik, balasan responnya dapat tersimpulkan alergi kritik. Menjadi pertanyaan mengapa tersebutkan alergi kritik??? Mencari jawab perlu diantar dalam pemahaman bahwa ketika ada kritik, maka lintasan pada pikir seyogianya teranjurkan bahwa kritik merupakan tidak terhubungnya prinsip kebenaran terhadap fakta.!!! Kritik berbeda dengan fitnah, sebab fitnah sama dengan ketiada kebenaran sama sekali. Ketika ada kritik, maka tidak perlu untuk alergi terhadap kritik. mari, biasakan untuk meneriam kritik, karena ketika ada kritik, maka ingat selalu tentang persepsi kritiknya.!!!

Sejumlah keterangan yang dikemukakan merupakan ajakan terhadap mengenali keberadaan dan jika belum banyak keberadaan yang terpahami, maka ringkasan-ringkasan dari resep-resep pikiran sehat dapat dijadikan sebagai referensi untuk kembali diarahkan kepada kepemimpinan dan tatakelola kehidupan agar lebih baik atau setidaknya, mengalami kebangkitan dan pergi kepada kesadaran baru yang diterima dan ditumbuhkan.!!!

Salam.!!! Never Give Up    


Rabu, 20 Mei 2020

Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di LNG Tangguh

Writer by: Gerry Way
Kita sedang berada pada orientasi bisnis profit yang beroperasi dengan tanggungjawab moral dan komitmen perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang termuat di dalam dokumen Analisis  Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sebagai instrument telah kelayakan dalam pengambilan keputusan, guna terlaksananya kegiatan pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam melalui aspek legal ijin lingkungan, untuk memenuhi kebutuhan market dan memberikan pundi-pundi keuangan atau devisa dari sektor migas guna stabilitas ekonomi negara. Ada kajian dan juga komitmen sebagai salah satu instrument approach di dalam dokumen tersebut, untuk mengadopsi sebuah konsep sistem standar internasional selama masa operasi, yang dikenal dengan nama Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 sebagai instrument pengendalian kegiatan, agar tetap memperhatikan activity, aspect, impact dan operational control yang berpedoman pada ketersediaan kebijakan, regulasi, sistem manajemen lingkungan, teknologi dan soft skill.

Perlu diketahui bawah untuk running sebuah sistem standar internasional tersertifikasi di dalam sebuah organisasi tidaklah mudah karena budaya organisasi berbeda-beda, sehingga melalui sumber daya manusia kompeten dan expert yang dimiliki organisasi agar dapat menganalisis dan formulasikan pola yang objective, effective, dan efficient didalam prosesnya, sehingga dapat memberikan hasil yang signifikan bagi kelangsungan bisnis proses organisasi. Setelah pola ditemukan ada tahapan dimana tools administrasi yang mengunci secara legal disiapkan melalui instrument manual manajemen sistem lingkungan (EMS Manual), procedureworks instructionchecklist, form dan instrument pengendalian lainnya sebagai guidance didalam implementasi SML. Sehingga dari sisi administrasi sudah tersedia tinggal dibutuhkan sumber daya manusia yang adalah aset, untuk menjalankan sistem dengan sistematis sesuai dengan klausal yang ada di dalam siklus sistem itu sendiri.

People competency menjadi bagian penting sebagai subject dalam menggerakan konsep sebuah sistem sangat dibutuhkan, agar pencapain yang menjadi ekspektasi organisasi dapat dilihat potret komitmen pengelolaan lingkungan itu sendiri, melalui audit sistem manajemen lingkungan yang diterapkan organisasi. Sehingga organisasi (management representativesangat membutuhkan perpanjangan tangan di dalam organisasi sebagai vocal point dari masing-masing department dan fungsi, agar memastikan implementasi sistem manajemen lingkungan berjalan dan terpelihara secara berkesinambungan. Penunjukkan people sebagai representatif vocal point dari masing-masing area dilakukan sesuai kebutuhan melalui memorandum penunjukkan people atau yang dikenal dengan istilah champion untuk diberikan training kompetensi terkait roles dan responsibility champion, dalam membantu organisasi untuk menjalankan sebuah sistem standar internasional yang diterapkan organisasi.

Saat ini kita sudah berjalan hampir satu dekade lebih dalam implementasi sistem manajemen lingkungan di Tangguh dengan terus berjalan pada upaya continues improvement melalui siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA) di dalam sistem itu sendiri. Perlu diingat bahwa waktu sepuluh tahun (decade) dalam implementasi SML di Tangguh bukan waktu yang singkat, sehingga ada challenge untuk kita tetap menjalankan aktivitas rutinitas siklus sistem dan bergerak lebih maju untuk membuat objective target program yang Specific, Measurable, Achievement, Realistic, Time Frame (SMART)sehingga ini menjadi bentuk tanggungjawab moral organisasi dan pemenuhan komitmen kepada pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam mewujudkan green industry, guna kepentingan sustain bisnis profit, pride, trust dari public kepada organisasi.

Akhir kata sebagai close statement, jika prinsip utamanya adalah idea yang diturunkan dalam konsep atau instrumen standar internasional sistem manajemen lingkungan yang di implementasikan organisasi, maka practice-nya kita di challenge malakukan sesuatu yang lebih dari sekedar rutinitas siklus sistem itu sendiri, melalui gagasan-gagasan situasional yang termuat di dalam objective target program yang SMART. Dan jika anda dipercayakan organisasi sebagai champion, maka pastikan anda berpikir secara progressive untuk melihat opportunity dari pengalaman yang anda dapatkan sebagai champion.

Best Regards Environmentalist, Gr - Way